Acaradilaksanakan secara daring dan fokus diskusi diarahkan mengenai proposal, formulir dan data dukung yang telah dilengkapi oleh pusat riset kelautan yaitu data gunung bawah laut Kawio Barat, Maselihe, Roa, dan Naung. Empat (4) gunung bawah laut tersebut merupakan usulan dari Pusat Riset Kelautan, BRSDMKP-KKP. Question17. 30 seconds. Q. 4. Ikan yang memiliki aroma dan cita rasanya sangat khas, dan hampir tiap daerah di tanah air memiliki ikan ini dengan ciri Sambalroa khas Manado adalah sambal yang bahan utamanya terbuat dari ikan roa. Uniknya, ikan ini sangat melimpah di perairan Manado. Itulah mengapa sambal roa menjadi salah satu sambal khas Manado. Sebelum dibuat menjadi sambal, ikan roa diasap terlebih dahulu sehingga membuat sambal ini bisa bertahan cukup lama di suhu ruangan. 2. Sambal 203resep sambal ikan roa enak dan sederhana – Cookpad. Resep Ikan Sambel Bajak : Resep sambal bajak ikan tongkol. Resep Sambal Matah Kecombrang oleh TiTy Chan – Cookpad. Tajuk resep sambal tongkol kemangi. Nama Dan Nomor Handphone Pengusaha Di Jawa Timur. Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen. KotaDenpasar merupakan sebuah kota di Pulau Bali dan sekaligus menjadi ibu kota Provinsi Bali, Indonesia. Nama Denpasar dapat bermaksud pasar baru, sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kerajaan Badung, sebuah kerajaan yang pernah berdiri sejak abad ke-19, sebelum kerajaan tersebut ditundukan oleh Belanda pada tanggal 20 September Sambalroa merupakan perpaduan sambal dengan suwiran ikan roa yang telah dipanggang dan disangrai terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan tumisan bumbu-bumbu khas dan pelengkap lainnya. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, makanan ini dikenal dengan nama lemet. Berbeda dengan Jawa Barat, cara masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah Bahanutama sambal roa adalah ikan roa, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan rempah-rempah khas lainnya. Uniknya, meskipun sambal identik dengan cocolan lauk ikan, di Manado sambal roa kerap dijadikan cocolan untuk pisang goreng, lo! Jelas hal ini membuat sensasi yang unik saat kita menyantapnya. 4. Sambal dabu-dabu Genteng Kota Surabaya, Jawa Timur. 4. Cak Cuk Outlet. Kalau yang satu ini merupakan tempat belanja oleh-oleh khas Surabaya terfavorit yang menyediakan beragam baju unik. Oleh-oleh baju khas Surabaya bernama Cak Cuk ini sudah ada sejak 2005. Desain baju-bajunya begitu unik dan seringkali menggunakan kata-kata khas. Editor Yoyok - Senin, 7 Februari 2022 | 09:10 WIB. Sariagri - Kelompok Tani Hutan atau KTH dari Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kini terus bergiat melakukan pemetaan partisipatif. Langkah ini sebagai kelanjutan dari proses pengajuan Persetujuan Hak Kelola Perhutanan Sosial yang akan diajukan secara serempak di 12 desa SambalRoa. Manado juga turut menyumbang kekayaan sambal khas Indonesia. Salah satunya sambal roa, yang dibuat dengan campuran ikan roa. Kebayang dong lezatnya, pedas dan gurih dengan aroma ikan asap. Tinggal sedia nasi putih hangat saja nih! Uniknya, sambal roa ini dijadikan cocolan pisang goreng di Manado. bmLjjd. Bagi warga Indonesia, sambal sudah menjadi pelengkap pada hampir tiap makanan utama. Terlebih menikmati hidangan berkuah di cuaca dingin, tentu sambal menambah sensasi makan yang lebih maknyus. Bukan saja di Pulau Jawa, Sulawesi juga punya ragam sambal yang rasa pedasnya bisa menggoyang lidah. Penasaran sambal apa saja? Langsung disimak, yuk! 1. Sambal roainstagram/seilerajkt Sesuai namanya, sambal ini menggunakan bahan dasar ikan roa dan rempah-rempah lainnya. Ikan roa akan terlebih dulu dipanggang lalu dihaluskan dengan cara diulek. Lalu bumbu, seperti cabai rawit, cabai merah, bawang putih, bawang merah, tomat, terasi, dan jahe dihaluskan. Setelah semua bahan halus baru ditumis bersama sampai matang. Sambal roa memiliki tekstur yang lebih berminyak dibanding sambal lainnya. Kalian bisa menemukan sambal roa di Manado dan juga Palu yang sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas. 2. Sambal ikan duoinstagram/caffeineofhappiness Ikan duo merupakan sejenis ikan teri yang mudah ditemukan di Sulawesi Tengah. Biasanya ikan ini dijadikan ikan kering baru kemudian diolah menjadi menu makanan. Untuk sambal ikan duo sendiri hanya memerlukan ikan duo, tomat, cabai rawit, dan cabai lalu diulek dan ditumis bersama dengan ikan duo. Di Kota Palu sendiri menjadikan sambal ikan duo sebagai teman makan putu ketan yang dinikmati pada pagi hari. Baca Juga Resep Sambal Lu'at, Sambal Khas NTT yang Rasanya Unik dan Nikmat 3. Sambal dabu-dabuinstagram/inspirasimasakikan Dabu-dabu sudah tak asing lagi karena cukup popular di seluruh provinsi di Pulau Sulawesi. Jenis sambal mentah ini hanya menggunakan cabai rawit, bawang merah, dan tomat yang diiris itu ditambahkan perasan jeruk nipis, ditaburkan garam dan diberi sedikit minyak. Sambal dabu-dabu sering disandingkan dengan menu seperti ikan goreng atau ikan bakar. 4. Sambal katokkoninstagram/ajiira9 Sambal khas asal Toraja ini sudah terkenal dengan rasa pedasnya yang cukup menggigit. Katokkon sendiri merupakan sejenis cabai yang bentuknya mirip paprika namun berukuran kecil. Biasanya katokkon akan dihaluskan bersama minyak. Kemudian ditumis dengan tomat, bawang putih, bawang merah lalu diberi sedikit garam. Disarankan untuk menambahkan sambal katokkan tak berlebihan pada makanan karena sambal ini bikin lidah serasa terbakar, lho. 5. Sambal rica-ricainstagram/ Sambal rica-rica berasal dari Manado, yang mana rica-rica sendiri berarti cabai. Rica-rica menggunakan bahan seperti cabai rawit, cabai keriting, bawang merah, jahe dan serai yang dihaluskan. Bahan tersebut ditumis sampai harus lalu diberi tambahan gula, garam, dan perasan jeruk nipis. Sambal rica-rica selain menjadi pelengkap teman makan juga sering dijadikan bumbu untuk membuat ayam rica-rica. Nah, itu tadi beberapa sambal khas dari Pulau Sulawesi. Gimana kamu sudah pernah coba sensasi pedasnya belum? Baca Juga 5 Resep Olahan Sambal Paling Favorit untuk Anak Kos, Praktis Banget! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. › Utama›Kisah Nyata Legenda Ikan Dewa "Di bagian sungai ini tidak boleh menangkap ikan…… Siapa saja yang melanggar akan dihukum segenap makhluk halus….. Matinya akan mengerikan". Demikian kutipan Prasasti Jayabupati yang ditemukan di tepi Sungai Cicatih, Sukabumi, Jawa Barat. Torehan di prasasti terbuki membantu pelestarian ikan, sungai dan lingkungannya dulu hingga P SUDARSONO Ikan dewa atau ikan kancra atau ikan soro alias Tor Jayabupati atau Prasasti Cicatih ditemukan di tepi Sungai Cicatih, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Prasasti yang kini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta itu bertahun Saka 952 1030 Masehi dan dibuat Raja Sri Jayabupati Jayamanahen dari Kerajaan Sunda. Ada dugaan ikan yang dimaksud dalam Prasasti Jayabupati adalah ikan soro atau Tor soro, yang kini populer dengan nama ikan dewa. ”Rasa ikan ini enak. Ikannya sangat langka. Pantaslah kalau menjadi makanan atau perhatian raja-raja dulu. Ikan ini sekarang Rp 1,2 juta per kilogram,” kata Ketua Paguyuban Kancera Pasundan Bogor Endang bersama Rachmat Iskandar dari Konsil Kota Pusaka mendatangi Instalasi Riset Plasma Nuftah Perikanan Air Tawar, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Pemuliaan Perikanan, Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, akhir Agustus. Pusat penelitian ikan air tawar ini ada di Kampung Cipelang, Cijeruk, Kabupaten keduanya, ada Jiji Suhaiji, guru SMK Patriot Mandiri, warga Kampung Cicatih, Desa Cimanggu, Sukabumi, yang baru menyerahkan enam ikan dewa tangkapannya di Cicatih kepada Otong Zaenul Arifin, kepala instalasi riset tersebut. Otong saat itu bersama Jojo Subagya, kolega sesama peneliti ikan soro, dan Hariyono, peneliti dari Puslit LIPI mengatakan, ikan dewa terkenal sejak dulu. Beberapa daerah di Jawa Barat mengeramatkan atau melarang menangkap ikan ini. Di Bogor dan Sukabumi, ikan ini disebut ikan soro. Di Priangan, disebut ikan kancra.”Kami belum bisa memastikan asal usul dan makna kata kancra atau soro. Namun, jalan atau gang-gang perkampungan menggunakan nama ikan kancra itu biasa. Kalau pakai nama ikan soro, belum ada. Tetapi, orang Bogor tahu, dulu di Ciliwung banyak ikan soro. Lalu ikan ’menghilang’ seiring perubahan lingkungan di hulu sungai itu. Belakangan, mulai ditemukan lagi, tetapi masih sangat jarang,” P SUDARSONO Ikan dewa atau ikan kancra atau ikan soro yang telah dia, sebagaimana asal usul nama ikan itu yang masih gelap, begitu juga kaitan larangan menangkap ikan ini di beberapa sungai atau situ di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Belum jelas juga apakah larangan itu kelanjutan dari larangan menangkap ikan di masa lalu sebagaimana tertuang dalam Prasasti Jayabupati. Apalagi, di beberapa daerah di Jawa Barat, termasuk di Bogor, ada wilayah atau kampung memakai nama atau sebutan parakan dan parakan ini ada kaitannya dengan pemanfaatan ikan, yakni menangkap ikan bersama-sama di sungai atau situ dengan cara membendung dan mengeringkan bagian tertentu sungai. Memarak ikan dilakukan berkala. Istilah sipatahunan, yang familier buat orang Sunda, artinya tahunan/setahun lanjut Rachmat, kalau dengan bukti-bukti tertulis atau peninggalan, tidak ada yang menunjukkan parakan sipatahuan berkaitan dengan larangan menangkap ikan sembarang waktu dan sembarang tempat oleh raja-raja dulu. Namun, jika dikaitkankan secara nalar bahasa, bisa.”Karena ada larangan, penguasa yang bijak tentunya mencari alternatif agar keputusannya dipatuhi, apalagi ini menyangkut pangan. Ini juga suatu kearifan atau peninggalan masa lalu yang baik kita renungkan,” kata P SUDARSONO Ikan dewa atau ikan kancra atau ikan soro Tor soroPanduan konservasiEndang Sumitra, yang juga pemerhati sejarah Bogor, menambahkan, dirinya tertarik dan memelihara ikan dewa karena ada nilai historis terkait Prasasti Jayabupati. Raja Sri Jayabupati membuat maklumat larangan menangkapnya bisa jadi karena ikan ini memang lauk istimewa yang dikonsumsi kalangan atas atau ikan sangat langka.”Lalu ada metode konservasinya dengan menjaga habitatnya. Luar biasa perlakuan terhadap ikan ini,” tuturnya.”Lalu ada metode konservasinya dengan menjaga habitatnya. Luar biasa perlakuan terhadap ikan ini,” Zaenal Arifin mengatakan, di beberapa daerah, jenis ikan ini dikeramatkan, tidak boleh ditangkap. Sedikit banyak, adanya kearifan lokal tersebut menyelamatkan ikan asli Indonesia ini dari kepunahan.”Tor soro atau soro atau ikan dewa termasuk ikan langka. Lihat saja, ikan sebesar ini telurnya paling banyak butir, dengan kemungkinan menetas paling banyak 80 persen. Bandingkan dengan ikan mas, misalnya, yang sekali bertelur sampai butir. Ikan soro perlu tiga sampai empat tahun untuk seberat satu kilogram, sedangkan ikan mas hanya perlu waktu lima sampai tujuh bulan saja,” jelas P SUDARSONO Jiji Suhaiji, guru SMK Patriot Mandiri, warga Kampung Cicatih, Desa Cimanggu, Sukabumi, yang turut melestarikan dan membudidayakan ikan dewa alias ikan soro Tor soroPanjang ikan soro betina itu sekitar 30 cm yang oleh Jojo Subagja, juga peneliti tor soro kolega Otong, baru saja diurut perutnya untuk mengelurkan telur-telur itu dan ditampung dalam mangkuk plastik. Jojo melakukan hal yang sama pada ikan jantan untuk mengeluarkan sperma dan menampung dalam mangkuk yang sama. Ini adalah proses pemijahan buatan untuk menyelamatkan telur-telur soro dan memastikan benih ikannya hidup untuk meningkatkan populasi ikan dan Jojo melakukan penelitian ikan soro sejak 1998. Ada empat jenis ikan soro dan salah satunya, Tor Soro, sudah bisa dibudidayakan sejak 2012. Benih ikan soro dari instalasi riset ini sudah disebarkan ke masyarakat yang berminat untuk budidaya ikan ini. Tiga jenis lagi masih dalam penelitian dan membutuhkan banyak contoh ikan dari habitat aslinya. Ini tidak mudah karena membutuhkan dorongan penuh, mengingat ikan ini sangat sulit ditemukan di sungai-sungai habitat kompleks instalasi risetnya ada banyak sekali kolam, tong besar, akuarium kaca, dan berbagai sarana penunjang penelitian ikan air tawar. Salah satu kolamnya adalah rekayasa kondisi habitat ikan soro sebagaimana di alam. Kolam itu diisi air jerih langsung dari mata air yang mengalir setiap kolam itu tidak sama. Dari yang dangkal sehingga bebatuan dan pasir kerikil terlihat sampai yang agak dalam menghilangkan penampakan ikan dari pandangan mata. Ada ratusan ikan lumayan besar di kolam tersebut.”Informasi dari alam, ikan ini mijah-nya bertelur ke hulu dan airnya harus jernih. Kami modifikasi kolamnya di sini. Ada kolam yang sebagian dalam, ada yang tidak rata, dasarnya juga harus ada kerikil-kerikil. Airnya juga air baru, air seger-seger. Ini jadi mirip dengan kondisi di alam,” kata Jojo, ikan ini menjadi ikan keramat di beberapa daerah. Bahkan, di Batak menjadi ikan pelengkap upacara adat karena juga hidup di lokasi mengesankan seram ini tinggal di palung-palung atau goa-goa sungai yang dalam, di mana di tepi sungainya tumbuh pohon-pohon besar. Salah satunya pohon beringin atau pohon ara yang buah matangnya jika jatuh ke sungai menjadi makanan ikan ini ini juga unik karena berenang menuju hulu untuk memijah, mirip ikan salem. ”Karena itu tidak heran kalau ada yang mengatakan ikan soro atau ikan dewa ini java salmon. Selain rasanya enak, tekstur daging soro ini padat kenyal,” kata ini juga unik karena berenang menuju hulu untuk memijah, mirip ikan salem. ”Karena itu tidak heran kalau ada yang mengatakan ikan soro atau ikan dewa ini java salmon. Selain rasanya enak, tekstur daging soro ini padat kenyal,” kata P SUDARSONO Sirip ikan dewa atau ikan soro dipegang oleh peneliti LIPI HariyonoSelain melakukan pemijahan buatan atas ikan soro hasil pemeliharaan di kolam tersebut, Otong, Jojo, dan Hariyanto juga melakukan penelitian dan mengidentifikasi enam ikan soro berukuran 10-15 cm, hasil tangkapan Jiji Suhaiji di Sungai Cicatih. Cip mikro, yang besarnya lebih kecil dari sebutir kacang hijau, disuntikkan Jojo ke punggung ikan. Dengan menggunakan alat pendeteksi digital, Otong memastikan data nomor ikan pada alat itu terdeteksi dengan baik. Pemasangan alat serupa juga dilakukan pada ikan soro yang lebih P SUDARSONO Microchips pendeteksi dipasang di tubuh ikan dewa atau ikan soro yang kemudian memotret ikan-ikan itu dan mencabut satu keping sisik dari setiap ikan sebelum ikan dilepaskan ke kolam khusus. Sisik diambil untuk keperluan penelitian. ”Ikan soro punya sisik bagus, juga enak dimakan. Jadi, ikan ini berpotensi menjadi ikan hias ketika masih kecil dan dikonsumsi ketika besar,” P SUDARSONO Dibanderol Rp 1,2 juta per kilogram, daging ikan dewa atau ikan soro kenyal dan enak. Termasuk jajaran masakan yang istimewa, bahkan dulu dikenal sebagai menu khusus bagi para bersamaJiji, yang memelihara soro sebagai pengganti gurame di belasan kolam miliknya, memutuskan tetap mencari ikan itu di Sungai Cicatih dan membeli ikan hasil tangkapan tetangganya untuk kemudian diserahkan ke Otong dan Jojo.”Masih ada satu jenis soro lagi yang dibutuhkan untuk penelitian, yang di kampung kami menyebutnya soro dadap. Bentuk kumisnya lebih pendek, siripnya agak bulat. Apa itu yang dimaksud Pak Otong dan Pak Jojo? Saya penasaran. Karena itu, ikan yang bisa kami tangkap dari Sungai Cicatih akan kami serahkan ke Pak Otong,” menunjukkan salah satu titik di mana ia pernah mendapat ikan soro di Sungai Cicatih yang melintas kampungnya. Di situ air sungai terlihat penuh menutup permukaan sungai. Di bawah permukaan air itu ada palung-palung sungai, yang warga setempat menyebutnya leuwi. ”Dalam leuwi ini empat meter lebih,” kata Dudin 32, warga kampung sungai itu sekitar 30 meter. Ada beberapa anak sungai kecil bermuara ke leuwi. Sebuah lingkungan yang asri dan tahu soro sejak lama. Namun, seperti Jiji, Dudin baru belakangan tahu soal Prasasti Jayabupati yang ditemukan di tepi Cicatih. Ia pun berharap semoga kelestarian alam dan kebersihan sungai menjadi perhatian semua pihak, sehingga ikan-ikan asli Indonesia seperti ikan dewa ini makin banyak berbiak. Rantai ekonomi dari desa hingga kota bisa tergerak tanpa harus membiarkan sungai terus merana. Bencana pun bisa tahu soro sejak lama. Namun, seperti Jiji, Dudin baru belakangan tahu soal Prasasti Jayabupati yang ditemukan di tepi Cicatih. Ia pun berharap semoga kelestarian alam dan kebersihan sungai menjadi perhatian semua pihak, sehingga ikan-ikan asli Indonesia seperti ikan dewa ini makin banyak berbiak. Rantai ekonomi dari desa hingga kota bisa tergerak tanpa harus membiarkan sungai terus merana. Bencana pun bisa juga Perintis Ular Besi di Batavia Hewan Langka Di Jawa, Anda orang Jawa asli? sayogyanya lengkapi pengetahuan Anda dengan nama nama binatang yang hidup di pulau Jawa. Baik binatang atau hewan yang statusnya masih banyak atupun yang langka di alam liar, ini penting!!!! karena Anda orang Jawa dan memiliki andil dalam memelihara ekosistem flora dan fauna di tanah Jawa. Meskipun Anda bukan orang Jawa, sebaiknya lihat juga nama nama binatang langka yang ada di Indonesia, karena kita juga berkewajiban menjaga kelangsungan hidup fauna yang ada di Indonesia. Tulisan nama dan gambar hewan langka di Jawa ini bukan sekedar pengetahuan akan dunia binatang, akan tetapi juga ajakan untuk kita semua dalam rangka menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di Negara kita tercinta. Karena banyak fauna yang akhirnya punah dari bumi kita ini tanpa parsitipasi kita untuk menjaga dan melestarikannya. Seperti misalnya Harimau jawa Panthera tigris sondaicus. Nama Nama Dan Gambar Hewan Langka Di Jawa Dan Terancam Punah Hewan hewan langka yang ada di tanah Jawa ini ada yang endemik ada juga yang hampir endemik Near-Endemic . Selain mamalia juga disebutkan jenis burung langka yang mendiami pulau Jawa ini. Untuk binatang selain burung yang bisa majalah hewan dot com paparkan ada 11, sedangkan untuk jenis burung ada 9. Jadi total hewan langka di jawa yang terangkum ada 20. 1, Badak Jawa Gambar Badak Jawa – Sumber – Badak jawa ini terancam punah, bahkan termasuk hewan paling terancam punah di Dunia. Badak jawa ini dikenal juga dengan nama badak sunda atau badak bertanduk satu. Dalam bahasa Inggris namanya adalah Javan rhinoceros dan nama ilmiahnya adalah Rhinoceros sondaicus. Untuk saat ini badak jawa hanya bisa bertahan di Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa dan jumlahnya hanya sekitar 63. Sumber 2, Owa jawa Gambar Owa jawa – Sumber – Yang kedua dari nama hewan langka di jawa adalah dari jenis primata, yakni Owa jawa. Dalam bahasa Inggris Owa jawa dikenal dengan nama Silvery Gibbon atau Javan Gibbon dan Moloch Gibbon. Owa jawa ini ada dua jenis, yang pertama Owa jawa barat Hylobates moloch moloch dan yang kedua Owa jawa tengah Hylobates moloch pongoalsoni. Owa jawa ini merupakan salah satu primata yang paling terancam punah, populasinya berkisar antara – ekor saja. Penyebab utama kelangkaan Owa jawa ini akibat dari beralihnya habitat Owa jawa menjadi berbagai lahan. Selain itu, anak anak Owa jawa ini juga sering ditangkap oleh pemburu untuk diperjual belikan di pasar hewan gelap yang terkadang pengambilan anak Owa jawa melibatkan pembunuhan terhadap induknya. Sumber 3, Surili jawa Gambar Surili jawa – Sumber – Yang ketiga dari jenis binatang langka endemik pulau jawa adalah Surili jawa. Surili jawa dalam bahsa Inggris disebut Javan Surili, Grizzled Leaf Monkey atau Java Leaf Monkey dan Javan Grizzled Langur. Sedangkan nama latin Surili jawa adalah Presbytis comata . Sama dengan Owa jawa, Surili jawa ini juga ada dua jenis. Yang mendiami jawa tengah memiliki nama latin Presbytis comata fredericae. Sedangkan yang menghuni jawa barat nama latinya Presbytis comata comata. Surili jawa ini mendiami hutan hutan dataran rendah primer maupun sekunder. Makananya adalah pucuk daun / daun muda. Meski begitu, primata ini juga mengkonsumsi bunga, buah juga biji. Kurang dari ekor Surili jawa yang hidup di habitat alaminya, dan habitat alaminya hanya tersisa 4% saja, sedangkan yang lainya telah beralih menjadi lahan untuk keperluan manusia hilang habitat . Sumber 4, Kucing penangkap ikan Gambar Kucing liar penangkap ikan – Sumber – fishing cat atau kucing liar penangkap ikan juga termasuk binatang langka yang juga menghuni pulau Jawa. Selain di Jawa Indonesia , kucing liar penangkap ikan ini juga tersebar di negara negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain itu, karena populasinya yang terus menurun dan terancam akibat penghancuran habitat lahan basah , maka di negara negara tersebut menetapkan larangan berburu kucing liar ini. Baca Juga Kucing Lainya Di Bawah Ini 1, Jenis Jenis Kucing Dan Harganya Paling Lengkap Dipasaran Dunia 2, Jenis Kucing Persia Yang Bisa Anda Pilih Sebagai Hewan Peliharaan 3, Harga Kucing Anggora Murah 4, Kucing American Bobtail Kucing Manis Yang Terkesan Liar 5, Kucing Merah Kalimantan, Salah Satu Kucing Paling Langka Dan Paling Dipelajari Di Dunia 6, Kucing Anggora Asli, Ketahui Ciri Cirinya Sebelum Anda Membeli 5, Ajak Gambar Ajak – Sumber – Selanjutnya nama satwa langka di Indonesia, tepatnya di pulau Jawa adalah Ajak atau Ajag atau Anjing Hutan. Sedangkan kalau orang jawa menyebutnya dengan nama Asu Alas. Dalam bahasa Inggris dekenal dengan nama Dhole, Asiatic wild dog, Indian wild dog, whistling dog, red dog, dan mountain wolf. Untuk nama ilmiah Ajak ini adalah Cuon alpinus. Ajak ini selain di Jawa Indonesia juga ditemukan di negara negara Asia Tengah , Asia Selatan dan Asia Tenggara. Status Ajak terancam punah. 6, Babi kutil Gambar Babi kutil – Sumber – Hewan langka yang terdapat di pulau jawa selanjutnya adalah Babi Kutil, atau Babi Jawa dan juga disebut dengan Babi Bagong. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Javan warty pig atau Javan pig. Sedangkan nama latinya adalah Sus verrucosus. Babi kutil ini merupakan babi endemik pulau jawa dan pulau bawean, juga dulunya ditemukan di pulau madura, akan tetapi saat ini babi kutil di madura sudah punah. 7, Banteng atau Tembadau Gambar Banteng atau Tembadau – Sumber – Banteng atau Tembadau juga masuk dalam kategori binatang langka di jawa. Hewan liar ini mirip dengan sapi, bahkan masih sekerabat dengan sapi. Selain di Jawa, juga ditemukan di Kalimantan dan juga Bali untuk wilayah Indonesia. Selain itu, juga bisa dijumpai di wilayah Indocina. Dalam bahasa Inggris disebut juga dengan nama Banteng, sedangkan nama ilmiahnya Bos javanicus. Banteng yang sudah dijinakan disebut dengan nama sapi bali, penjinakan banteng ini banyak dijumpai Pulau Sulawesi Selatan, Pulau Bali, Pulau NTT, Pulau NTB, Sumatra Selatan , Sumatra Utara, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan juga Lampung. 8. Kukang Jawa Gambar Kukang jawa – Sumber – Yang nomer delapan dari satwa satwa penghuni pulau jawa akan tetapi sudah sedikit populasinya adalah Kukang Jawa. Dalam bahasa Inggris disebut dengan Javan slow loris, sedangkan nama ilmiahnya adalah Nycticebus javanicus. Kukang Jawa ini mirip dengan kukang sunda, bahkan dahulu dianggap kukang sunda. Untuk melihat semua jenis kukang, silahkan kunjungi Hewan Kukang Dan Segala Sesuatu Tentangnya 9, Musang leher-kuning Gambar Musang leher-kuning – Sumber – Selanjutnya dari binatang langka yang ada di pulau jawa adalah Musang leher-kuning. Musang jenis ini memiliki keunikan dari jenis musang lainya. Karena, seperti namanya, bulu bulu musang ini berwarna kuning yang berbaur dengan warna coklat serta putih. Nama Musang leher-kuning dalam bahasa Inggris adalah Yellow-Throated Marten. Sedangkan untuk nama ilmiahnya adalah Martins flavigula robinsoni. Lihat juga Jenis Jenis Musang Peliharaan Dan Juga Jenis Musang Yang Dilindungi Dan Belum Pernah Lihat Jenis Musang Bulan, Mau Tau Seperti Apa? Yuk Lihat Gambar Gambar Musang Bulan Berikut Ini 10, Macan tutul jawa Gambar Macan tutul jawa – Sumber – Selanjutnya untuk satwa langka yang menghuni pulau jawa, bahkan endemik pulau jawa Jawa Barat adalah macan tutul jawa. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Javan leopard, sedangkan untuk nama latinya adalah Panthera pardus melas. Populasinya yang paling banyak terdapat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat 11, Spesies keluarga dari a. Keluarga atau Family Rhinolophidae -> Canut’s horseshoe bat Rhinolophus canuti Gambar Canut’s horseshoe bat – Sumber – b. Keluarga atau Family Molossidae -> Kelelawar mastiff Jawa Otomops formosus Gambar Kelelawar mastiff Jawa – Sumber – Baca juga Kelelawar Terbesar Di Dunia Ternyata Tidak Agresif c. Keluarga atau Family Muridae -> Javan Sundamys atau Bartels’s Rat Sundamys maxi Gambar Javan Sundamys atau Bartels’s Rat – Sumber – Baca juga Klasifikasi Tikus Dan Jenis Jenis Serta Gambarnya Di Berbagai Dunia dan Cara Mengusir Tikus Dari Rumah Paling Ampuh dan Nama Nama Hewan Pemakan Tikus Got Itulah nama nama dan gambar hewan langka di Jawa, dan di bawah ini nama hewan langka di jawa yang hanya dari jenis burung. Nama Nama Dan Gambar Hewan Langka Di Jawa Dan Terancam Punah Dari Jenis Burung 1, Elang jawa Gambar Elang jawa – Sumber – Yang pertama dari jenis burung langka yang ada di jawa adalah burung Elang Jawa. Dalam bahasa Inggris elang jawa ini disebut dengan nama Javan hawk-eagle. Sedangkan nama ilmiahnya adalah Spizaetus bartelsi. Elang Jawa ini di tahun 2012 hanya tersisa 325 pasang saja, tanpa adanya konservasi, mungkin elang ini bisa punah di tahun 2025 nanti. Karena, idealnya keberadaan elang ini adalah pasang. Selain di Jawa Barat, burung elang ini juga bisa dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa timur. Lihat juga Elang Flores Dan Segala Sesuatu Tentang Burung Langka Endemik Indonesia Ini 2, Burung Cerek jawa Gambar Burung Cerek jawa – Sumber – jenis burung langka di jawa selanjutnya adalah Cerek jawa, dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Javan plover. Sedangkan nama ilmiahnya adalah Charadrius javanicus. Burung Cerek jawa merupakan jenis burung yang berukuran kecil dan banyak dijumpai di pesisir pantai. Hanya saja, karena hilangnya habitat burung endemik jawa ini terancam punah. Burung Cerek jawa hanya bisa dijumpai di Kepulauan Kangean Kepulauan yang ada 60 pulau dengan luas 487 km / segi, letaknya berada pada paling timur Pulau Madura, Laut Jawa 3, Burung Trulek jawa Gambar Burung Trulek jawa – Sumber – Yang ketiga ini malah bukan hanya langka, bahkan pernah dinyatakan punah. Nama burung endemik jawa ini adalah Burung Trulek jawa. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Javan Lapwing, Javanese Lapwing, Sunda Plover. Sedangkan nama latinya adalah Vanellus macropterus. Memang untuk saat ini hanya awetanya saja yang tersisa, akan tetapi ada beberapa laporan burung trulek ini pernah terlihat di Jawa Tengah Gunung Ungaran , Jawa Barat serta Jawa Timur. 4, Burung Bubut jawa Gambar Burung Bubut jawa – Sumber – Burung Bubut jawa nama dalam bahasa Inggrisnya Javan Coucal, sedangkan nama ilmiahnya adalah Centropus nigrorufus. Burung langka ini selain di Jawa juga disinyalir berada di Sumatra. Sangat langka, mungkin karena jarang terekam oleh kamera, akan tetapi juga terkadang terlihat di tempat lokasi yang menoleransiya, seperti misalnya Muara angke. 5, Burung Kacamata jawa Gambar Burung Kacamata jawa – Sumber – Burung Kacamata jawa juga salah satu jenis burung langka penghuni Pulau Jawa. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Javan White-eye. Sedangkan nama latinya adalah Zosterops flavus. Selain di Jawa, burung kacamata jawa ini juga mendiami Pulau Sumatra. Dan selain di Indonesia juga ditemukan di negara Malaysia. 6, Burung Tepus dada-putih Gambar Burung Tepus dada-putih – Sumber – Burung Tepus dada-putih juga termasuk jenis burung langka di Jawa. Nama Inggrisnya adalah White-breasted Babbler atau White-breasted Tree-babbler. Sedangkan nama ilmiahnya adalah Stachyris grammiceps. Burung Tepus dada-putih merupakan jenis burung yang makananya adalah serangga. Pada umumnya mendiami hutan primer yang ada di Jawa, hutan dataran rendah serta perbukitan. 7, Burung White-bibbed babbler Gambar Burung White-bibbed babbler – Sumber – Burung White-bibbed babbler juga salah satu jenis burung langka yeng mendiami Pulau Jawa. Akan tetapi juga di temukan di Bali. Nama Inggrisnya adalah White-bibbed babbler, sedangkan nama latinya adalah Stachyris thoracica. Burung ini juga masih sekeluarga dengan Burung Tepus dada-putih, yakni dari keluarga Timaliidae. 8, Burung Ciung-air jawa Gambar Burung Ciung-air jawa – Sumber – Yang kedelapan dari hewan langka di Jawa yang dari jenis burung adalah Burung Ciung-air jawa. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Grey-cheeked tit-babbler. Sedangkan nama ilmiahnya adalah Macronous flavicollis. Sama juga dengan Burung Tepus dada-putih dan Burung White-bibbed babbler yang masih satu family Timaliidae . Selain di Jawa juga ditemukan di Kepulau Kangean. 9, Tepus pipi-perak Gambar Burung Tepus pipi-perak – Sumber – Dan yang terakhir dari jenis burung langka di Jawa adalah Burung Tepus pipi-perak. Dalam bahasa Inggris disebut dengan nama Crescent-chested Babbler dan nama latinya Stachyris melanothorax. Dan juga masih sekeluarga dengan burung tiga tadi Timaliidae . Lengkap sudah daftar nama nama hewan langka di jawa, semoga bermanfaat bagi yang benar benar membutuhkanya. Lihat Juga Inilah Daftar 10 Hewan Langka Di Kalimantan Lengkap Dengan Gambar Dan Penjelasanya